Berita Pilihan
Bosan Selalu Ditanya Nama dan Tanggal Lahir?
Selasa, 17 Sep 2019, 08:59:51 WIB - 495 | Nindy Kornelia, S.Kom
Rabu (11/9) di kegiatan Apel pagi yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis, dr. Reyantis Capanay sebagai pembina.
Pada kesempatan apel ini, diselingi dengan game bersama yaitu praktek cara identifikasi petugas kesehatan pada pasien, dengan peraga diambil acak dari berbagai profesi kesehatan, antara lain dari farmasi, radiologi maupun tenaga perawat.
Apakah sahabat sehat pernah pergi ke rumah sakit, klinik, laboratorium, atau penyedia jasa kesehatan lainnya, kemudian ditanyai nama dan tanggal lahir sebelum melakukan prosedur kesehatan?
Beberapa pasien merasa kesal karena terus-menerus ditanyai nama dan identitas lain oleh dokter, perawat, apoteker, serta yang lainnya.
Gaes, percayalah, para petugas kesehatan melakukan hal tersebut bukan hanya sekadar iseng belaka, kok! Justru hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan kita sebagai pasien.
Penasaran apa hubungannya antara penanyaan nama dengan keselamatan pasien? Berikut sedikut ulasannya...
Apa itu keselamatan pasien?
Salah satu hal terpenting dalam kegiatan pelayanan kesehatan, yakni keselamatan pasien alias patient safety. Patient safety didefinisikan oleh World Health Organisation (WHO) sebagai ‘tidak terjadinya bahaya yang dapat dicegah kepada pasien, serta tercapainya tingkat risiko yang paling minimal terhadap bahaya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan’.
Jadi secara sederhana, keselamatan pasien dapat diartikan sebagai pencegahan terjadinya bahaya kepada pasien. Ada beberapa poin yang menjadi fokus utama dalam mewujudkan keselamatan pasien. Salah satunya adalah ketepatan identifikasi pasien!
Mengapa identifikasi pasien penting dalam menjamin keselamatan pasien?
Bahwa kesalahan identifikasi pasien dapat menyebabkan insiden yang membahayakan seseorang. Bayangkan jika kita adalah seorang pasien di rumah sakit yang memiliki pasien ratusan hingga ribuan orang lalu kita mendapatkan obat untuk penyakit demam tifoid, sementara di sebelah kamarmu ada seorang pasien yang dirawat dan menerima terapi obat untuk penyakit jantung yang dideritanya.
Jika tidak dilakukan proses identifikasi pasien dengan benar, bukan tidak mungkin obat jantung yang seharusnya dikirim untuk pasien di kamar sebelah justru akan kita minum. Dan efeknya tentu merugikan Kita sendiri yang sama sekali tidak membutuhkan obat tersebut. Atau contoh ekstrem lainnya, kita akan dibawa ke ruangan operasi untuk tindakan pemasangan ring jantung, yang seharusnya dilakukan untuk pasien di sebelah.
Yup, salah mengidentifikasi pasien dapat menyebabkan kesalahan prosedur, pemberian obat dan transfusi, serta pengambilan dan pemrosesan sampel, seperti sampel darah atau urine. Bahkan untuk kasus yang ekstrem, dapat menyebabkan seorang bayi yang baru dilahirkan pulang ke keluarga yang salah!
Seramkan! Namun, Kabar baiknya adalah kesalahan-kesalahan semacam itu dapat dicegah dengan berbagai intervensi dan strategi, untuk mewujudkan ketepatan identifikasi pasien, antara lain:
Digunakan minimal dua hal untuk mengidentifikasi pasien
Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengidentifikasi pasien adalah menanyakan minimal dua hal yang berkaitan dengan identitas pasien. Biasanya, yang digunakan adalah nama dan tanggal lahir. Para pekerja kesehatan akan secara aktif menanyakan nama dan tanggal lahir kepada pasien.
Ingat, hal ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan aktif. Jadi bukannya menanyakan, "Bapak, nama Bapak adalah Bapak Ahmad Sabar yang lahir tanggal 1 Januari 1980, kan?" Para petugas kesehatan akan mengajukan pertanyaan, "Bapak, boleh tolong sebutkan nama lengkap dan tanggal lahir Bapak?"
Mengapa harus pertanyaan aktif? Hal ini dimaksudkan agar pasien sendiri yang memberikan keterangan, sehingga kebenaran dapat lebih dipercaya. Pasalnya, bisa saja pasien hanya asal mengiyakan jika petugas kesehatan bertanya dengan pertanyaan pasif semacam ‘Nama bapak adalah bapak Ahmad, kan?’
Lalu bagaimana dengan pasien yang tidak dapat berbicara, yang tidak sadar, atau dalam kondisi terbius? Tentunya mereka tidak bisa secara aktif menyebutkan nama dan tanggal lahir mereka. Nah, untuk kondisi pasien-pasien ini, yang akan menjadi rujukan untuk identifikasi pasien adalah gelang identitas yang dipasang di tangan mereka.
Kemudian seperti yang sudah disebutkan di atas, ada minimal dua identitas pasien yang harus dipastikan. Jadi, tidak hanya nama saja. Sebab, bisa saja ada dua pasien yang memiliki nama yang sama, bahkan nama lengkapnya pun sama persis!
Identitas kedua selain nama yang biasanya digunakan dalam identifikasi pasien adalah tanggal lahir. Untuk kepentingan internal antar departemen yang ada di suatu rumah sakit, juga akan ditanyakan identitas berupa nomor rekam medis pasien.
Satu hal yang pasti, nomor kamar tidur pasien tidak boleh digunakan untuk mengidentifikasi pasien. Karena di suatu rumah sakit yang sibuk, pergantian pasien dapat terjadi cepat sekali. Penggunaan nomor kamar untuk mengidentifikasi pasien akan rawan sekali menimbulkan kesalahan medis.
Petugas medis dalam sehari dapat bersinggungan dengan puluhan bahkan ratusan pasien. Tentunya sebagai manusia biasa, mereka tidak dapat mengingat satu persatu detail pasien yang ditangani. Ditambah pula dengan fakta bahwa pekerja medis bekerja dengan sistem shift. Perawat yang menanganimu di pagi hari akan berbeda dengan yang merawatmu di malam hari.
Oleh sebab itulah, peran aktif pasien sangat diperlukan untuk keselamatan pasien itu sendiri. Menanyakan nama dan tanggal lahir pasien adalah hal yang dilakukan petugas medis untuk memastikan bahwa pemeriksaan yang dilakukan, serta obat dan terapi lain yang diberikan ditujukan kepada pasien yang tepat. Alhasil, pasien pun terhindar dari bahaya kesalahan medis yang disebabkan oleh kesalahan identifikasi pasien.
Nah, sekarang Kita sudah tahu kan alasan mengapa selama di rumah sakit akan sering sekali ditanyakan nama lengkap dan tanggal lahir? Setelah ini, jangan kesal atau marah lagi ya jika hal itu ditanyakan kepada kita! Semuanya demi keamanan diri sendiri, kok! Salam sehat ya, gaess
19 Apr 2024 10:59:23 WIB Halal Bihalal sekaligus Perpisahan Karyawan Purna Bakti 7 ~ Andi Kasianto |
15 Feb 2024 11:20:13 WIB Rapat Persiapan Pemantauan Evaluasi Pasca Akreditasi Bersama Tim Pokja Akreditasi 89 ~ Andi Kasianto |
16 Jan 2024 10:50:05 WIB Mengenal Aplikasi Srikandi yang sedang disiapkan Tim Kearsipan RSUD Painan 123 ~ Andi Kasianto |
16 Jan 2024 09:33:22 WIB Penerimaan dan Orientasi Mahasiswa PKL D3 Gizi Poltekkes Kemenkes Padang 199 ~ Andi Kasianto |
07 Des 2023 11:24:29 WIB Visitasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik di RSUD Painan 140 ~ Andi Kasianto |
21 Nov 2023 10:12:15 WIB Bupati Pessel Launching Inovasi Dompet Ko Taba di Peringatan HKN Ke-59 158 ~ Andi Kasianto |
15 Nov 2023 11:57:03 WIB Monitoring dan Evaluasi Kinerja Serta Rekredensialing BPJS Kesehatan ke RSUD Painan 132 ~ Andi Kasianto |
15 Nov 2023 11:28:28 WIB Penutupan PKL Mahasiswa Radiologi Universitas Baiturrahmah Padang 69 ~ Andi Kasianto |
STATISTIK PENGUJUNG
12 Pengunjung Hari ini | 10 Pengunjung Kemarin | 72,208 Semua Pengunjung | 167,910 Total Kunjungan | 18.191.228.88, IP Address Anda